Ada beberapa sumber untuk mendapatkan rasa harga diri yang hakiki. Salah satu sumbernya adalah mengasihi tanpa syarat, melayani tanpa nama.
Saya jadi teringat akan Ayah saya sendiri. Beliau adalah pria sederhana, pekerja yang rendah hati, yang bertahun - tahun mengerjakan bidang usaha untuk bersama - sama mengangkat taraf hidup dengan pekerjanya.Terkadang mengerjakan pekerjaan sosial penting yang tidak diketahui siapapun.
Ketika beranjak dewasa, saya ingat Ayah saya mengatakan agar saya jangan membicarakan hal-hal yang mungkin membuat orang lain merasa rendah diri --agar tidak menjadi orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain atau suka menyombongkan milik sendiri.
Saya semakin yakin bahwa sementara kita berupaya untuk " hidup, mengasihi, belajar,dan meninggalkan warisan ", bukan saja kita akan merasakan kepenuhan serta kedamaian pikiran, melainkan juga kehidupan kita akan benar-benar sinergis --menghasilkan sinergi-sinergi baru, wawasan-wawasan baru, peluang-peluang baru, dan tanggung jawab serta sumber-sumber daya yang lebih besar daripada yang kita bayangkan.
Ayah saya mungkin tidak bisa mewariskan kekayaan --sebab kami keluarga besar yang sangat sederhana, tapi beliau meninggalkan kami warisan yang jauh lebih penting, kurasa. Sikapnya yang mengutamakan kerendahan hati, belas kasih, menjalani kehidupannya untuk menolong orang tanpa memikirkan imbalan atau pujian, sekarang akan menjadi warisan keluarga kami.
Ayah telah mengubah beberapa generasi dengan pertolongan yang diberikannya.
Bisakah pembaca menilai semuanya itu ?
Menurut saya jelas tidak. Sekarang saya punya nilai yang saya coba tanamkan pada saya sendiri untuk meneruskan warisan kepada orang-orang terkasih dalam kehidupan pribadi saya.
hmm...
Saya segera jatuh cinta dgn semua ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar