Kesalahan dalam memahami konsep kebahagiaan dapat berakibat sangat fatal. Contohnya, fenomena yang terjadi di Jepang. Jepang dikenal dengan negara super power dalam hal kekuatan ekonomi, teknologi, maupun karakter manusianya yang sangat santun, taat aturan, pekerja keras, jujur, dan juga sangat ramah. Namun disisi lain, Jepang juga sangat terkenal sebagai negara yang sangat tinggi angka bunuh dirinya. Pihak kepolisian Jepang mencatat kasus bunuh diri di Jepang mencapai sekitar 33 ribu orang pada tahun 2009 atau sekitar 100 orang setiap harinya. Bayangkan! ada 100 orang setiap hari bunuh diri di Jepang. Celakanya, fenomena bunuh diri ini berada pada urutan tertinggi dari penyebab kematian di Jepang untuk orang yang berumur antara 20-39 tahun, yaitu umur produktif dalam bekerja.
Lembaga-lembaga penelitian masyarakat mengungkapkan bahwa penyebab utama dari tingginya angka bunuh diri ini adalah karena depresi mental akibat tekanan ekonomi dan sosial. Sungguh paradoks rasanya mengingat Jepang sebuah negara yang kaya, dengan penduduknya yang rata-rata berpendidikan tinggi, fasilitas pemenuh kebutuhan dan kesehatan tersedia dengan lengkap, namun tetap saja masyarakatnya tidak juga dapat memperoleh kebahagiaan; sehingga memilih mati bunuh diri karena putus asa menjalani pahitnya kehidupan.
Pertanyaannya, kebahagiaan itu apa sih?
Dalam upaya meraih kebahagiaan, sering kali kita keliru dalam membedakan mana kesenangan dan mana kebahagiaan. Hal ini mengakibatkan kita terjebak pada kesenangan yang tidak membawa pada kebahagiaan. Untuk itu kita harus dapat membedakan dengan baik antara kesenangan dan kebahagiaan. Kebahagaiaan itu letaknya di hati, sedangkan kesenangan pada panca indera. Usaha pertama untuk memperoleh kebahagiaan adalah pandai bersyukur.
Tidak sedikit orang hari ini sibuk mengejar yang belum dimilikinya, lupa menyadari keindahan dari yang telah dimilikinya. Sumber STRESS terbesar adalah pengejaran atas yang BELUM kita miliki. Dan, sumber KELUHAN utama adalah tidak mensyukuri yang TELAH kita miliki. Bekerja-keras mengejar impian, tapi perlu memulainya dengan rasa syukur. Rasa syukur adalah landasan bagi agresifitas yang anggun dan kokoh.
Kita akan merasa BAHAGIA apabila hati kita merasa BAHAGIA
Betul tidak?
Apa kabar rohani kita? Adakah kita punya masalah-masalah hati seperti ini?
Takabbur
Riya'
Ujub
Sum'ah
Jika hati kita kotor, kebahagiaan tidak akan hidup di dalam diri kita.
Tips meraih kebahagiaan:
- Duduk sambil beristighfar pada waktu sebelum sahur
- Menyendiri untuk bertafakur
- Jalinkan hubungan dengan orang yang soleh
- Perbanyak zikir
- Lakukan shalat sunat 2 rakaat dengan khusyuk
- Baca Al-Qur'an dan merenungi kandungannya
- Puasa sunat pada hari yang panas
- Bersedekah secara sembunyi-sembunyi
- Meringankan beban orang yang dalam kesusahan
- Usahakan cara hidup yang zuhud
Bahagia adalah sebuah pilihan
" Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu). Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya " QS. Al-A'la : 8-10
Segala pilihan di tangan masing-masing
~ live well or hell, you choose! ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar