Selamat datang di http://prigell-zone.blogspot.com . Blog ini bersifat umum; isi artikel multi-katagori sesuai mood dan apa yang sedang dipikirkan penulis. Anda dipersilakan untuk meng-copy, mem- paraphrase dan quote sesuai kaidah HAKI yang berlaku. Segala saran positif akan sangat penulis hargai. [EN: Welcome to http://prigell-zone.blogspot.com. This blog is general; multi-category content of the article according to mood and what the author was thinking. You are welcome to copy, to paraphrase and quote according to the rules of intellectual property laws. Any positive advice would be greatly appreciated writer.] -Prigell Priya Ragil-

Rabu, 06 Juli 2011

Benar kah Fenomena Mencairnya Es Kutub menyebabkan Peningkatan Tinggi permukaan Air Laut?

Bismillah . Be balance between Mind, Body & Soul

Baru-baru ini masyarakat dunia dihebohkan dengan fenomena mencairnya es di kutub, tetapi benar kah apabila es di kutub tersebut mencair dapat menenggelamkan beberapa kawasan di dunia seperti Jakarta??? Saya berpendapat, jawabannya TIDAK. Jawaban saya bukan sekedar jawaban asal-asalan tetapi jawaban ini datang dari ilmu Fisika. Adapun alasan penarikan jawaban tersebut akan saya uraikan pada uraian di bawah ini:

1. Siklus Hidrologi
Dalam ilmu Hidrologi kita mengetahui bahwa kandungan air di bumi tetap atau kekal, wujud air dapat berupa tiga fase yaitu fase padat, fase cair, dan fase uap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa air yang terdapat di bumi dalam tiga wujud tersebut baik yang terdapat di laut, di darat, di dalam mahluk hidup, dan di atmosfer tetap.

2. Hukum Fisika
Sebelum membahas kaitan antara mencairnya es dikutub terlebih dahulu akan saya ceritakan beberapa eksperimen sederhana. Jika kita disuruh untuk menentukan volume sebuah kotak apa yang akan kita lakukan. Untuk mencari volume sebuah kotak kita harus mengukur panjang, lebar, dan tinggi dari kotak tersebut, dan secara matematika volume kotak tersebut dapat kita cari dengan mengalikan panjang, lebar dan tingginya. Namun, bagaimana jika kita disuruh untuk menentukan volume sebuah kalung yang berbentuk tidak beraturan??

Ok. Jika Anda pandai matematika berarti kita akan menggunakan teknik integrasi atau dengan menimbang massanya kemudian dibagi dengan rapat massa benda tersebut yang sudah ada pada tabel tetapan zat padat, tapi ada cara yang lebih mudah dan cara ini telah dilakukan oleh Archimedes.

Suatu ketika Archimedes disuruh oleh raja untuk menentukan volume dari mahkota yang dipakai raja. apa yang Archimedes lakukan? Archimedes pada waktu itu sangat stress, mungkin Anda juga, hehehe. Suatu ketika dia mandi pada sebuah bak mandi yang penuh dengan air. Ketika tubuhnya masuk kedalam bak tersebut, sebagian air dari bak tersebut tumpah lalu beliau menjerit kegirangan karena hal ini menginspirasi perhitungan volume mahkota tersebut(air pada bak tersebut tidak akan tumpah jika bak tersebut masih dapat menanpung peningkatan volume akibat Archimedes masuk kedalam bak tersebut).

Kenapa saya menceritakan kisah Archimedes tersebut?? Baik, sekarang kita masuk ke bahasan tentang fenomena es mencair tersebut. Sebelumnya kita harus mengetahui kondisi es di kutub. Es di kutub mengapung diatas air laut hal ini dikarenakan massa jenis es lebih kecil dari massa jenis air laut, tapi es dikutub sudah ada sejak dulu (bukan es yang kita datangkan ke air laut, jika es tersebut kita datangkan ke air laut maka ketinggian air laut akan meningkat hal ini analog dengan badan Archimedes yang dimasukan ke dalam bak), sehingga jika demikian es yang mencair tersebut tidak akan berpengaruh terhadap jumlah air laut karena pada peristiwa ini hanya terjadi perubahan bentuk dari fase padat menjadi cair.

Sebagai percobaan, masukan lah es batu ke dalam gelas yang berisi air dan amati volume air di dalam gelas ketika  es batu tersebut baru dimasukan dan ketika es batu tersebut telah mencair).

Kalau demikian penjelasannya, kenapa kita harus khawatir dengan fenomena es mencair tersebut??? Ya, kita memang harus hawatir karena fenomena tersebut mengindikasikan bahwa suhu bumi kita mengalami peningkatan (es akan mencair jika diberi kalor atau panas). Peningkatan suhu bumi tersebut biasa kita sebut pemanasan global, sedangkan gejala pemanasan global ini mirip green house effect ( efek rumah kaca) yang disebabkan oleh gas-gas seperti uap air, metana, nitrogen oksida dll.

Harus diketahui juga bahwa pemanasan tersebut bukan karena banyaknya kaca atau rumah yang dibuat dari kaca. Green house merupakan tempat percobaan dimana suhu didalam ruangan tersebut dijaga stabil hal ini bertujuan untuk mengamati spesies dan biasanya tanaman yang ada di dalam tempat tersebut. Kaitannya dengan gas-gas yang dapat menimbulkan pemanasan global, karena gas-gas tersebut berprilaku sebagai perangkap sebagian sinar matahari yang dipancarkan kebumi tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa dan malah terus dipantulkan ke bumi lagi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Sebenarnya, bumi kita telah dilapisi  oleh pelindung sinar matahari dan akan menahan sinar matahari supaya mencapai bumi dalam tingkat aman untuk kehidupan di bumi, lapisan pelindung ini disebut lapisan Ozon(O3). Ozon merupakan senyawa berbahaya jika berada di permukaan bumi karena jika terurai akan menghasilkan oksigen radikal,  namun akan bermanfaat dan menjadi pelindung jika berada di tempatnya yaitu di lapisan atas atmosfer bumi.

Menurut pengamatan satelit bahwa lapisan ozon di bumi kita telah menipis dan bahkan di daerah kutub telah bolong (inilah penyebab es di kutub mencair disamping gas-gas rumah kaca) dikarenakan penggunaan senyawa CFC yang biasa kita gunakan dalam alat pendingin ruangan dan lemari es. Kita harus mengetahui persamaan dan perbedaan es dikutub mencair akibat penipisan lapisan ozon oleh senyawa CFC dan atau oleh gas-gas rumah kaca. Es dikutub mencair sebagian besar dikarenakan bolongnya lapisan ozon di kawasan tersebut dan sebagian kecil diakibatkan oleh peningkatan suhu daerah sekitar (suhu bumi secara global akibat sifat gas-gas rumah kaca yang telah dijelaskan diatas), sedangkan untuk mengetahui akibat gas-gas rumah kaca kita dapat melihatnya dari es yang terdapat pada puncak gunung seperti rangkaian pegunungan Evrest yang makin berkurang dimana gletser (aliran air dari es yang mencair) di kaki gunung semakin sedikit. kesimpulannya selain bumi kita terus dipanasi akibat adanya gas-gas rumah kaca kita juga akan kehilangan lapisan pelindung(lapisan ozon) sehingga akibatnya akan terjadi pemanasan global.

Akibat dari pemanasan global adalah terjadinya perubahan iklim yang sangat ekstrim sehingga salah satu akibatnya akan mengganggu rantai makanan dalam suatu ekosistem yang nantinya akan berdampak kepada kehidupan manusia dan kehidupan di bumi.

Apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global?
  • Pertama kita harus mengurangi atau menghentikan penggunaan senyawa CFC dan mengurangi terbuangnya gas-gas rumah kaca akibat aktivitas rumah kaca. 
  • Kedua dengan cara menanam pepohonan untuk mengurangi senyawa CO2 di atmosfer karena tumbuhan atau pepohonan akan menggunakan gas tersebut bersama senyawa air dengan bantuan klorofil dan sinar matahari untuk menghasilkan energi dan oksigen. 
  • Namun bagaimana dengan lapisan ozon yang telah bolong?
    Lapisan ozon yang telah bolong secara alami dapat pulih kembali namun memerlukan waktu yang lama tergantung katalisnya (zat yang dapat mempercepat pembentukan ozon tersebut). Bagi yang tertarik ilmu kimia coba cari senyawa katalisnya supaya dapat menutup lapisan ozon yang bolong dan ganjarannya pasti dapat hadiah Nobel.. :)
*) Terima kasih untuk Fatih Khusno Satrio , 10205026, Fisika ITB untuk sharing dan diskusinya tahun kemarin ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fans Page SMAN 1 Majenang