Selamat datang di http://prigell-zone.blogspot.com . Blog ini bersifat umum; isi artikel multi-katagori sesuai mood dan apa yang sedang dipikirkan penulis. Anda dipersilakan untuk meng-copy, mem- paraphrase dan quote sesuai kaidah HAKI yang berlaku. Segala saran positif akan sangat penulis hargai. [EN: Welcome to http://prigell-zone.blogspot.com. This blog is general; multi-category content of the article according to mood and what the author was thinking. You are welcome to copy, to paraphrase and quote according to the rules of intellectual property laws. Any positive advice would be greatly appreciated writer.] -Prigell Priya Ragil-

Sabtu, 25 Juni 2011

Konsep Jembatan Selat Sunda Versi Ahli ITB

Jembatan Selat Sunda (PT Bangungraha Sejahtera Mulia )
Berita ini saya salin dari VIVAnews - Jembatan Selat Sunda (JSS) yang digadang bakal menggeser jembatan Jepang sebagai bentang jembatan terpanjang kedua di dunia perlahan mulai dimatangkan pemerintah. Jembatan ini diharapkan bisa menjadi alternatif pemecahan mobilitas tinggi antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Berbagai ahli telah mengusung beberapa konsep jembatan yang bakal menghubungkan dua pulau tersebut. Salah satu konsep jembatan diajukan Prof.DR.Ir. Iswandi Imran, Ahli Rekayasa Struktur, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Karya rancangan Iswandi menilai bentangan selat sunda yang memiliki panjang 27,5 kilometer memerlukan link yang direncanakan berupa rangkaian jembatan model suspension, jembatan cable stayed, dan jembatan kaki seribu.

"Model yang akan digunakan nantinya mengikuti kedalaman laut yang ada," kata Iswandi di dalam acara Seminar Design and Build Studi Kasus Rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda di Aula DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu 22 Juni 2011.

Bentangan jembatan terpanjang pada rangkaian JSS direncanakan berupa jembatan suspension yang teridiri atas dengan bentang tepi seluas 2 x 800 meter, bentang tengah 2200 meter, dan lebar jembatan sepanjang 60 m

Jembatan ini dirancang bakal memiliki fungsi sebagai jalur lalu lintas raya selebar 2X3 meter, jalur darurat 2 x 1 meter, dan jalur Lintasan Ganda kereta rel.

Jembatan JSS juga mengakomodasikan jalur utilitas seperti jalur pipa gas, pipa minyak, kabel fiber optik, kabel listrik dan lain-lain.

Iswandi menjelaskan bentangan jembatan pada rangkaian JSS lebih panjang dibanding jembatan-jembatan yang sudah pernah dibangun hingga saat ini. Beberapa segmen jembatan berada pada laut dalam maka akan digunakan struktur pondasi yang tinggi.

"Hal inilah yang menyebabkan perencanaan dan pembangunannya relatif menjadi tidak sederhana, kompleks dan tantangannya luar biasa," kata Iswandi

Konstruksi Jembatan
JSS nantinya menjadi rangkaian jembatan yang panjang dan lebar sehingga dibutuhkan beberapa segmen jembatan dengan bentang yang panjang, struktur pylon yang tinggi, dan struktur pondasi yang dalam dan massive.

Jembaan ini pula diperkirakan memiliki beban lingkungan seperti angin, potensi gempa dan beban lain yang khusus. Apalagi, JSS dibangun di lingkungan yang agresif karena berada di lingkungan laut (dengan kadar sulfat dan kloridaq yang tinggi). Bahkan, beberapa segmen jembatan berada di laut dalam.

"Design Jembatan Selatan Selat Sunda minimal memiliki umur kelayakan 150 tahun," kata Iswandi.

Konsekuensi
Untuk membangun jembatan JSS yang megah maka kebutuhan volume material konstruksi yang besar serta teknologi material mutu yang tinggi. Untuk itu, Oswandi menilai perlu pertimbangan pemilihan material konstruksi yang khusus dengan rasio kuat/berat yang tinggi dan bersifat sustainable.

Selain itu, pembangunan jembatan memerlukan aspek desain dan sistem struktur khusus dengan penggunaan dek jembatan generasi ketiga dan lain-lain.

Metode pembangunan JSS juga harus memperhatikan hal-hal seperti kondisi lapangan yang relatif sulit karena melibatkan pengecoran di bawah muka air dan wilayah laut dalam, serta pengecoran mass concerate

Material Konstruksi
Beton bertulang, Baja Struktur, Kawat baja, Tendon prategang. "Material konstruksi yang digunakan haruslah bermutu tinggi.

Perkiraan Kebutuhan Minimum Material Beton Per Kilometer Jembatan
Volume beton minimum = 50 ribu meter kubik.
Berat semen minimum = 25 ribu ton
Berat AK minimum = 50 ribu ton
Berat AH minimum = 40 ribu ton

"Ini adalah suatu volume yan sangat besar " kata Iswandi

Iswandi mengungkapkan pengembangan teknologi bahan konstruksi yang memperhatikan kekayaan alam lokal, sangat diperlukan dalam menunjang rencana pembangunan JSS. Selain itu, diperlukan juga survei untuk mendata potensi bahan yang ada di wilayah di sekitar lokasi jembatan.

Dia menekankan penyiapan SDM harus dilakukan sedini untuk menunjang perencanaan dan pembangunan jembatan selat sunda. "Jangan sampai saat gong dipukul (untuk pembangunn) kita belum siap dan sebagian besar pengerjaannya dilakukan oleh asing. Kita usaha sebisa mungkin seluruh tenaga dan meterial dari lokal" tegas Iswandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fans Page SMAN 1 Majenang