Selamat datang di http://prigell-zone.blogspot.com . Blog ini bersifat umum; isi artikel multi-katagori sesuai mood dan apa yang sedang dipikirkan penulis. Anda dipersilakan untuk meng-copy, mem- paraphrase dan quote sesuai kaidah HAKI yang berlaku. Segala saran positif akan sangat penulis hargai. [EN: Welcome to http://prigell-zone.blogspot.com. This blog is general; multi-category content of the article according to mood and what the author was thinking. You are welcome to copy, to paraphrase and quote according to the rules of intellectual property laws. Any positive advice would be greatly appreciated writer.] -Prigell Priya Ragil-

Rabu, 29 Juni 2011

Deconvolusi

Deconvolusi adalah proses pengolahan data seismik yang bertujuan untuk meningkatkan resolusi temporal (baca: vertikal) dengan cara mengkompres wavelet seismik.

Deconvolusi umumnya dilakukan sebelum stacking akan tetapi dapat juga diterapkan setelah stacking.

Selain meningkatkan resolusi vertikal, deconvolusi dapat mengurangi efek 'ringing' atau multiple yang mengganggu interpretasi data seismik.

Deconvolusi dilakukan dengan melakukan konvolusi antara data seismik dengan sebuah filter yang dikenal dengan Wiener Filter .

Filter Wiener diperoleh melalui permasaan matriks berikut:

a x b = c

a adalah hasil autokorelasi wavelet input (wavelet input diperoleh dengan mengekstrak dari data seismik), b Filter Wiener dan c adalah kros korelasi antara wavelet input dengan output yang dikehendaki.

Output yang dikehendaki
terbagi menjadi beberapa jenis [Yilmaz, 1987]:

  1. Zero lag spike (spiking deconvolution)
  2. Spike pada lag tertentu.
  3. Time advanced form of input series (predictive deconvolution) 
  4. Zero phase wavelet.
  5. Wavelet dengan bentuk tertentu (Wiener Shaping Filters)

Zero lag spike memiliki bentuk [1 , 0, 0, 0, ..., 0] yakni amplitudo bukan nol terletak para urutan pertama. Jika Output yang dikehendaki memiliki bentuk [0 , 0, 1, 0, ..., 0] maka disebut spike pada lag 2 (amplitudo bukan nol terletak para urutan ketiga) dan seterusnya.

Dalam bentuk matrix, Persamaan Filter Wiener dituliskan sbb:
dimana n adalah jumlah elemen.

Matriks a diatas merupakan matriks dengan bentuk spesial yakni matriks Toeplitz, dimana solusi persamaan diatas secara efisien dapat dipecahkan dengan solusi Levinson. Dengan demikian operasi Deconvolusi jenis ini seringkali dikenal dengan Metoda Wiener-Levinson.

Untuk memberikan kestabilan dalan komputasi numerik diperkenalkan sebuah Prewhitening (e) yakni dengan memberikan pembobotan dengan rentang 0 s.d 1 pada zero lag matriks a (sehingga elemen a0 matrix diatas menjadi a0(1+e).

Gambar dibawah ini menunjukkan diagram alir proses Deconvolusi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fans Page SMAN 1 Majenang